REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sahabat Nabi Muhammad SAW, Aus bin Aus RA, meriwayatkan hadits tentang rahasia shalawat di hari Jumat. Dari hadits ini dapat diketahui mengapa seorang Muslim perlu memperbanyak sholawat di hari Jumat.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Baca Juga
Naskah Khutbah Jumat: Buruknya Kelakuan Kaum Yahudi Bani Israil
Orang Yahudi Klaim akan Jadi Penghuni Surga, Begini Bantahan Alquran
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ يَعْنِي بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
“Sesungguhnya yang paling utama dari hari-hari kalian adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup, dan manusia sadar dari pingsannya. Maka perbanyaklah bersholawat kepadaku pada hari Jumat, sebab sholawat kalian ditunjukkan kepadaku.”
BACA JUGA: Perjalanan Laskar Manguni: Dari Pertahanan Regional Hingga Terbang dalam Kegelapan
Kemudian seorang lelaki bertanya, “Bagaimana caranya agar sholawat kami ditunjukkan kepadamu, padahal dirimu telah wafat?” Kemudian beliau SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi.” (HR. Ibnu Majah)
Adapun dalam hadits lain, terkait mengapa hari Jumat, Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ جَهَنَّمَ تُسَجَّرُ إِلَّا يَوْمَ الْجُمُعَةِ
“Sesungguhnya neraka Jahannam dinyalakan kecuali pada hari Jumat.” (HR. Abu Daud)
Atas hadits tersebut, Ibnu Al Qayyim memberi penjelasan sebagai berikut:
وسرُّ ذلك – والله أعلم – أنه أفضل الأيام عند الله ويقع فيه من العبادات والطاعات والدعوات والابتهال إلى الله سبحانه ما يمنع من سَجْر جهنَّم فيه. وهذا الحديث، الظاهر أنَّ المراد منه سَجْر جهنّم في الدنيا، وأنها توقد كلَّ يوم إلا يوم الجمعة. وأما يوم القيامة، فإنَّها لا يفتُر عذابها، ولا يُخفَّف عن أهلها.
“Rahasianya bahwa hari itu (Jumat) adalah hari terbaik di sisi Allah. Terdapat ibadah, ketaatan, doa maupun permohonan kepada Allah yang mencegah api neraka yang menghanguskan selama itu. Secara kasat mata, maksud dari hadits ini adalah pembakaran neraka di dunia, yang menyala setiap hari kecuali hari Jumat. Adapun pada hari kiamat, siksanya tidak akan berkurang, dan tidak akan diringankan bagi umatnya.”
BACA JUGA: Genosida Israel Picu Lonjakan Islamofobia di Jerman
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika …