INDRAMAYU – Ganjar Pranowo bertemu ribuan nelayan, petambak ikan dan petani garam di TPI Karangsong, Indramayu, hari ini. Capres nomor urut 3 itu dicurhati adanya aksi bajak laut yang memeras para nelayan saat melaut.
Bajak laut itu diduga berlatar belakang preman yang mencari uang dari memungut liar nelayan atas dalih keamanan. Satu kapal besar, biasanya diminta menyerahkan uang sekitar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta tiap kali melaut.
Amirudin, salah seorang nelayan mengaku di hadapan Ganjar bahwa bajak laut itu selalu meminta jatah uang untuk pengamanan dan izin masuk wilayah melaut.
“Ada bajak laut, Pak. Mereka meminta uang Rp 5 juta, paling kecil Rp 2 juta kalau kita pas melaut,” katanya.
Menurut Amir, bajak laut itu bukan dari kalangan petugas atau oknum negara, melainkan preman. Biasanya mereka mengendarai kapal speed boat dan menghampiri kapal nelayan.
“Mereka naik kapal cepat, dan minta uang terutama kapal-kapal nelayan yang besar. Uang itu untuk keamanan dan izin masuk wilayah melaut,” jelasnya.
Sementara Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bajak laut tersebut.
“Inilah tugas dari Kementerian Kelautan, dari AL, untuk bisa membantu para nelayan kita. Seandainya menemukan seperti itu mesti ada tindakan penegakan hukum. Kalo enggak ya tentu mereka akan merasa bahwa ini sebuah kewajiban, padahal itu gak ada,” tegasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya